Teknologi Desain Grafis dimulai pada pertengahan 1980, kedatangan desktop publishing serta pengenalan sejumlah aplikasi perangkat lunak grafis memperkenalkan satu generasi desainer pada manipulasi image dengan komputer dan penciptaan image 3D yang sebelumnya adalah merupakan kerja yang susah payah. Desain grafis dengan komputer memungkinkan perancang untuk melihat hasil dari tata letak atau perubahan tipografi dengan seketika tanpa menggunakan tinta atau pena, atau untuk mensimulasikan efek dari media tradisional tanpa perlu menuntut banyak ruang.
Seorang perancang grafis menggunakan sketsa untuk mengeksplorasi ide-ide yang kompleks secara cepat, dan selanjutnya ia memiliki kebebasan untuk memilih alat untuk menyelesaikannya, dengan tangan atau komputer.
Teknologi pada dasarnya adalah usaha manusia melipatgandakan kemampuan mengatasi kodrat fisiknya. Teknologi cetak dalam konteks ini berperan dalam memperbanyak dan menyebarluaskan gagasan secara tepat/sama dan cepat, menembus ruang dan waktu. Bila benar demikian halnya, maka dewasa ini perkembangan tersebut telah mencapai puncak kematangannya (cetak jarak jauh, cetak mikro dll.). Teknologi informatika melalui telekomunikasi mulai menggantikan sebagian peran media cetak ( Internet, E-mail, lintas info bank dll.).
Peran media digital jarak jauh makin menjadi primadona dalam lintas informasi karena kecepatannya, kepraktisan, kemudahan dokumentasi, dan juga hemat bahan karena paperless.
PERKEMBANGAN & PEMISAHAN
Teknologi cetak telah makin melepaskan desain grafis dari kungkungan kerja percetakan, terutama sejak era offset-lithography. Pendesain jadi lebih independen. Percetakan dan pendesain terkait hanya pada tahap pracetak, pemindahan gagasan desain ke mesin cetak.
Data —> Desain —> pracetak —> percetakan
• Situasi ini memacu perkembangan perangkat pracetak. Prosedur pracetak makin disederhanakan dalam format PC (ketepatan, kecepatan, daya jelajah kreatif) baik segi masukan yang diolah, manipulasi program, hingga terminal keluarannya. Ping-pong antara pendesain dengan pembuat program komputer memacu terus penemuan kemungkinan visual, maupun kemudahan akses, digital. Saat ini komputer menjadi “kotak ajaib” dimana siapapun bisa melempar gagasan visualnya, Imajinasi dan kreatifita makin beragam dan berkembang luas. demokratisasi desain.
• Melalui media cetak (dan juga TV) sinergi keragaman tersebut makin menyebar luas. Manipulasi gambar mulai menggeser fotografi sebagai wakil kenyataan. Berbagai gimmick komunikasi kita terima saja sebagai bahasa rupa baru. Banyak hal yang dulu kita anggap absurd, sekarang jadi biasa. dan banyak hal yang dulu biasa, saat ini jadi membosankan. Tampilan menarik (estetik?) yang dulu dianggap kegenitan, sekarang jadi bagian yang tak terpisahkan dari informasi.
• Wilayah jelajah kreatif bahasa rupa komunikasi massa menjadi sangat semarak ke berbagai media. Saat ini media elektronik dan broadcast jadi lahan permainan baru yang menarik. Bila media dulunya dianggap menangkap realitas, maka images yang ditayangkan media elektronik justru membangun realitas baru dalam dirinya sendiri: digital imaging, simulatif, interaktif.
• Kekuatan media elektronik terletak selain dalam kecepatan dan kemudahan, juga kemungkinan grafis yang lebih kaya: warna dan gerak. Bahasa verbal dan visual dapat melebur dengan berbagai kemungkinannya, baik melalui monitor teve dan komputer maupun layar telepon selular. Tak heran bila makin lama media inipun sarat dengan hiburan: manipulasi gambar / foto, moving images, games.
Daftar Software Desain Grafis Ada beberapa software yang digunakan dalam desain grafis:
• Desktop publishing
• Adobe Photoshop
• Adobe Illustrator
• Adobe Indesign
• Page Maker
• Coreldraw
• GIMP
• Inkscape
• Adobe Freehand
• Adobe image ready
• CorelDraw
• Webdesign
• Macromedia Dreamweaver
• Microsoft Frontpage
• Notepad
• Adobe Photoshop
• Audiovisual
• Adobe After Effect
• Adobe Premier
• Final Cut
• Adobe Flash, atau sebelumnya Macromedia Flash
• Ulead Video Studio
• Magic Movie Edit Pro
• Power Director
• Rendering 3 Dimensi
• 3D StudioMax
• Maya
• AutoCad
• Google SketchUp
Blender Pemodelan adalah membentuk suatu benda-benda atau obyek. Membuat dan mendesain obyek tersebut sehingga terlihat seperti hidup. Sesuai dengan obyek dan basisnya, proses ini secara keseluruhan dikerjakan di komputer. Melalui konsep dan proses desain, keseluruhan obyek bisa diperlihatkan secara 3 dimensi, sehingga banyak yang menyebut hasil ini sebagai pemodelan 3 dimensi (3D modelling) (Nalwan, 1998).
Ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan bila membangun model obyek, kesemuanya memberi kontribusi pada kualitas hasil akhir. Hal-hal tersebut meliputi metoda untuk mendapatkan atau membuat data yang mendeskripsikan obyek, tujuan dari model, tingkat kerumitan, perhitungan biaya, kesesuaian dan kenyamanan, serta kemudahan manipulasi model.
Proses pemodelan 3D membutuhkan perancangan yang dibagi dengan beberapa tahapan untuk pembentukannya. Seperti obyek apa yang ingin dibentuk sebagai obyek dasar, metoda pemodelan obyek 3D, pencahayaan dan animasi gerakan obyek sesuai dengan urutan proses yang akan dilakukan.
sumber : http://dgi-indonesia.com/desain-grafis-teknologi-cetak-besok/ dan http://nurman-nurhakim.blogspot.com/2010/10/teknologi-desain-grafis.html
Rabu, 28 September 2011
Teknologi dalam Desain Grafis
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar