Pada era informasi ini, sistem pengenalan seseorang (personal recognition) secara otomatis menjadi sesuatu yang sangat penting. Sistem pengenalan merupakan permasalahan untuk memecahkan identitas seseorang.
Terdapat dua tipe sistem pengenalan, yaitu verifikasi dan identifikasi. Sistem verifikasi untuk menerima atau menolak identitas yang diklaim seseorang, sedangkan sistem identifikasi adalah permasalahan memecahkan identitas seseorang.
Pada dasarnya, metode-metode sistem pengenalan dapat dikelompokkan menjadi tiga. Pertama, berdasar sesuatu yang dimiliki (possessions based), seperti kunci dan kartu. Kedua, berdasar sesuatu yang diketahui (knowledge based), seperti identitas pengguna (userid), PIN, dan password. Ketiga, berdasar biometrika (biometrics based).
Penggunaan kunci atau kartu memiliki beberapa kelemahan, seperti dapat hilang atau dicuri, dapat digunakan secara bersama-sama, dan mudah diduplikasi. Penggunaan userid, PIN, dan password juga menimbulkan beberapa permasalahan, seperti tak diingat (dilupakan), dapat digunakan secara bersama-sama, dan beberapa password mudah diperkirakan.
Biometrika menggunakan karakteristik unik dari fisiologis atau tingkah laku manusia. Biometrika menawarkan sistem pengenalan yang lebih dapat dipercaya atau lebih andal. Biometrika banyak digunakan untuk sistem pengenalan seseorang secara otomatis, baik untuk sistem identifikasi maupun verifikasi.
Di dunia teknologi informasi, aspek keamanan menjadi salah satu faktor penting yang tak bisa dilepaskan. Kejahatan yang makin berkembang di dunia teknologi informasi membuat sistem biometrik diharapkan mampu mengatasi masalah keamanan yang sering muncul dalam teknologi informasi.
Keaslian Individu
Biometrika berasal dari bahasa Yunani, yakni gabungan dari kata “bios” dan “metron”. Bios berarti hidup dan metron berarti perhitungan. Jadi, secara umum, biometrika merupakan teknologi untuk menunjukkan keaslian individu yang mengakses aset organisasi. Keaslian adalah konsep yang menunjukkan bahwa hanya orang-orang yang diizinkan saja (autentik) yang dapat mempunyai akses terhadap aset organisasi.
Sistem biometrika telah banyak dipergunakan dan dikembangkan di banyak negara. Walt Disney Amerika Serikat (AS), misalnya, menggunakan teknologi sistem biometrika fingerprint untuk mengidentifikasi pemilik kartu musiman yang masuk ke wahana tersebut.
Biasanya suatu sistem biometrika terdiri atas lima komponen yang terintegrasi. Pertama, sensor yang berfungsi mengumpulkan atau menangkap data, kemudian mengompresi data itu ke format digital. Kedua, pengolahan untuk melakukan aktivitas pengolahan atau pengendalian mutu pengembangan template biometric. Ketiga, komponen penyimpanan data untuk dibandingkan dengan template biometric yang baru.
Keempat, algoritma pencocokan untuk membandingkan template biometric yang baru dan template biometric yang tersimpan. Kelima, proses pengambilan keputusan berdasar hasil pencocokan yang telah dilakukan. Banyak kelemahan sistem tradisional menjadi tolok ukur dalam pengembangan sistem biometrika.
Sebagai contoh di dunia teknologi informasi, akses account pribadi seseorang di situs jejaring sosial yang masih menggunakan password yang berupa karakter dapat dengan mudah diketahui atau ditebak orang lain dengan berbagai metode penyerangan dan tool yang tersedia secara bebas di internet. Namun dalam sistem biometrika, sistem tak begitu saja memberikan jawaban “yes” atau “no” pada seseorang yang meminta hak akses karena ada proses identifikasi terlebih dahulu.
Selain itu, banyak keuntungan yang dapat diperoleh dengan memakai teknologi biometrika. Tidak ada lagi yang lupa atau pencurian password, keaslian lebih terjamin karena harus menghadirkan person sebagai alat validasi, identifikasi positif dan akurat, tingkat keamanan tertinggi menawarkan mobilitas, berfungsi sebagai kunci yang tak dapat ditransfer, aman, dan bersahabat dengan pengguna.
Cara kerja teknologi keamanan ini hampir sama dengan teknologi keamanan lain yang sangat tergantung pada sensor. Sensor yang digunakan pada teknologi biometrika cenderung mahal dan makin akurat, sehingga kian mahal.
Selain sensor, bagian yang tak kalah penting dari biometrika adalah data. Bagaimana Anda menyimpan data di sebuah sistem sangat penting. Sebab, biometrika adalah teknologi yang tergantung pada data. Bila data yang disimpan tak aman atau lengkap, kemungkinan ada penyusup ke sistem itu lebih besar.
Sumber: suaramerdeka.com