Selamat datang di Rusli Blog

Senang belajar dan berbagi mengenai ilmu komputer, teknik SEO, dan dunia komputer.

Jaringan Komputer

Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya.

Linux

Sistem Operasi yang powerfull, open scource, cantik dan dengan keamanan yang sangat baik.

Search Engine Optimization

SEO adalah suatu teknik agar website yang kita buat mudah ditemukan melalui search engine seperti Google.

Bahasa Pemrograman

Bahasa penghubung antara Manusia dengan Komputer.

Selasa, 14 Desember 2010

Audio Digital

Pendahuluan
Budaya Musik mengalami perubahan cepat pada sejumlah tingkatan: produksi musik, distribusi dan konsumsi, dan industri musik yang lebih luas. Semua itu sedang berubah karena teknologi digital, sesuai dengan pola sosial dan budaya. Pergeseran dalam budaya musik yang terjadi dalam skala global. Tujuan bab ini adalah untuk fokus pada dampak teknologi digital pada bidang musik, serta untuk menyelidiki beberapa masalah teoritis bahwa perubahan tersebut telah melahirkan sesuatu karya.

Musik Digital adalah harmonisasi bunyi yang dibuat melalui perekaman konvensional maupun suara sintetis yang disimpan dalam media berbasis teknologi komputer. Format digital dapat menyimpan data dalam jumlah besar, jangka panjang dan berjaringan luas.

Sejarah Singkat Perkembangan Format Musik

Piringan Hitam diputar dengan Gramophone
Awalnya, piringan hitam merupakan ...

sebuah alat yang memiliki pena yang bergetar untuk menghasilkan bunyi dari sebuah disc. Ide ini berasal dari Charles Cros dari Perancis pada tahum 1887. Namun sayangnya tidak pernah terwujud. Pada tahun yang sama, Thomas A. Edison menemukan Phonograph (pemutar piringan hitam) yang berfungsi untuk merekam suara yang kebanyakan digunakan untuk keperluan kantor. Nama Gramophone berasal dari Emilie Berliner yang pada tahun 1888 menemukan piringan hitam jenis baru dan mematenkannya di bawah label Berliner Gramaphone. Pada tahun 1918 masa pematenan berakhir, semua label pun berlomba-lomba untuk memproduksi piringan hitam. Pada masa itu, kebanyakan pemilik gramophone masih terbatas pada kalangan menengah atas saja.

Kaset diputar dengan tape, walkman
Compact audio cassette diperkenalkan oleh Philips sebagai media penyimpanan audio di Eropa pada tahun 1963. Kemudian pada tahun 1965 mulai diproduksi secara massal. Pada tahun 1971, Advent Corporation memperkenalkan Model 201 tape deck yang mengkombinasikan Dolby Type B dan chromium dioxide (Cr02). Inilah cikal bakal music cassette player. Tahun 1980an muncul Walkman dari Sony sebagai media pemutar kaset portable. Pita kaset dapat merekam lagu dengan durasi hingga 1 jam di setiap sisinya. Kualitasnya cukup baik namun kerap kali terjadi penurunan kualitas suara yang dihasilkan ketika pita kaset mengalami gangguan, kotor atau rusak.

CD, VCD, DVD diputar dengan CD player, discman
CD dibuat dalam usaha merampingkan media penyimpanan musik dengan memperbaiki kualitas suara yang dihasilkan. Pada November 1984, dua tahun setelah CD diproduksi secara massal, Sony mengeluarkan Discman sebagai media pemutar portable. Musik dalam format CD, VCD maupun DVD memiliki kualitas suara yang lebih baik tetapi tetap mengalami gangguan jika disc tersebut tergores, berdebu ataupun rusak.

Musik Digital diputar dengan MP3 Player, iPod
Musik Digital menggunakan sinyal digital dalam proses reproduksi suaranya. Sebagai proses digitalisasi terhadap format rekaman musik analog, lagu atau musik digital mempunyai beraneka ragam format yang bergantung pada teknologi yang digunakan, yaitu :

MP3
MP3 (MPEG, Audio Layer 3) menjadi format paling populer dalam musik digital. Hal ini dikarenakan ukuran filenya yang kecil dengan kualitas yang tidak kalah dengan CD audio. Format ini dikembangkan dan dipatenkan oleh Fraunhofer Institute. Dengan bitrate 128 kbps, file MP3 sudah berkualitas baik. Namun MP3 Pro-format penerus MP3-menawarkan kualitas yang sama dengan bitrate setengah dari MP3. MP3 Pro kompatibel dengan MP3. Pemutar MP3 dapat memainkan file MP3 Pro-namun kualitas suaranya tidak sebagus peranti yang mendukung MP3 Pro.

WAV
WAV merupakan standar suara de-facto di Windows. Awalnya hasil ripping dari CD direkam dalam format ini sebelum dikonversi ke format lain. Namun sekarang tahap ini sering dilewati karena file dalam format ini biasanya tidak dikompresi dan karenanya berukuran besar.

AAC
AAC adalah singkatan dari Advanced Audio Coding. Format ini merupakan bagian standar Motion Picture Experts Group (MPEG), sejak standar MPEG-2 diberlakukan pada tahun 1997. Sample rate yang ditawarkan sampai 96 KHz-dua kali MP3. Format ini digunakan Apple pada toko musik online-nya, iTunes. Kualitas musik dalam format ini cukup baik bahkan pada bitrate rendah. iPod, pemutar musik digital portabel dari Apple, adalah peranti terkemuka yang mendukung format ini.

WMA
Format yang ditawarkan Microsoft, Windows Media Audio (WMA) ini disukai para vendor musik online karena dukungannya terhadap Digital Rights Management (DRM). DRM adalah fitur untuk mencegah pembajakan musik, hal yang sangat ditakuti oleh studio musik saat ini. Kelebihan WMA lainnya adalah kualitas musik yang lebih baik daripada MP3 maupun AAC. Format ini cukup populer dan didukung oleh peranti lunak dan peranti keras terbaru pada umumnya.

Ogg Vorbis
Ogg Vorbis merupakan satu-satunya format file yang terbuka dan gratis. Format lain yang disebutkan di atas umumnya dipatenkan dan pengembang peranti lunak atau pembuat peranti keras harus membayar lisensi untuk produk yang dapat memainkan file dengan format terkait.

Dari segi kualitas, kelebihan Ogg Vorbis adalah kualitas yang tinggi pada bitrate rendah dibandingkan format lain. Peranti lunak populer, Winamp dan pelopor pemutar MP3 portabel Rio sudah mendukung format ini dalam model terbarunya. Walaupun demikian dukungan peranti keras terhadap format ini masih jarang.

Real Audio
Salah satu format yang biasa ditemukan pada bitrate rendah. Format dari RealNetworks ini umumnya digunakan dalam layanan streaming audio. Pada bitrate 128 kbps ke atas RealAudio menggunakan standar AAC MPEG-4.

MIDI
Format audio satu ini lebih cocok untuk suara yang dihasilkan oleh synthesizer atau peranti elektronik lainnya, tetapi tidak cocok untuk hasil konversi dari suara analog karena tidak terlalu akurat. File dengan format ini berukuran kecil dan sering digunakan dalam ponsel sebagai ringtone.

Musik Digital sebagai Inovasi Baru
Inovasi baru di bidang musik adalah musik digital. Dengan format MP3, OOG, atau WAV musik digital mulai mengeluarkan gaungnya. Banyaknya pemutar musik digital yang mendukung format ini membuat era baru musik digital. Misalnya kalau sebelumnya, musik di-ripped- istilah untuk ekstraksi audio digital dan terperangkap di PC dan Mac dengan aplikasi semacam iTunes. Kini dengan hadirnya iPod sebagai peranti musik portable canggih yang pernah diciptakan, terjadi perpaduan kenyamanan web dengan portabilitas dan fungsi sebagai sebuah platform yang benar-benar universal. Hal lain yang mendukung transformasi media sang musik adalah tindakan label-label besar yang meninggalkan sistem proteksi musik digital atau digital right management (DRM). Sampai tahun 2007 lalu, label-label besar masih tidak yakin penghapusan DRM akan mendongkrak penjualan album karena tanpa hal tersebut musik digital dengan bebas didisribusikan di antara konsumen yang berarti tak ada pemasukan untuk label.

Elemen Pendukung
Ada beberapa situs yang menyediakan lagu yang dapat diunduh secara langsung (gratis) atau berbayar. Lagu yang ditawarkan berformat digital. Misalnya situs www.napster.com yang cukup digandrungi kala itu namun harus berakhir karena dianggap melanggar hak cipta. Ada pula Insound, Rhapsody, dan Apple iTunes Music Store, Lala.com, mdu04522.com dan lain sebagainya. Selain itu di Indonesia kini ada pula toko musik digital secara online misalnya equionxdmd dan Import hingga Digital Beat Store.

Keunggulan
Musik dalam format digital memiliki beberapa keunggulan dibanding musik dalam medium konvensional, yaitu : format yang beragam dapat disesuaikan dengan teknologi yang digunakan kualitas copy yang serupa dengan master memudahkan penggandaan dari pihak perusahaan rekaman tanpa menurunkan mutu proses penjualan dengan pendekatan single atau satu lagu terbukti jauh lebih efektif dan efisien ketimbang medium konvensional seperti kaset atau CD

Kekurangan
Dengan segala kelebihannya, musik digital memiliki beberapa kekurangan juga yaitu :
kemudahan perekaman dan penggandaan rekaman memacu terjadinya pembajakan yang tentu saja akan merugikan penyebaran musik digital di Internet tidak bisa sepenuhnya dikontrol oleh label sehingga mempengaruhi pemasukan untuk label.

Kriminalitas

Kriminalitas atau tindak kriminal segala sesuatu yang melanggar hukum atau sebuah tindak kejahatan. Pelaku kriminalitas disebut seorang kriminal. Biasanya yang dianggap kriminal adalah seorang pencuri, pembunuh, perampok, atau teroris. Walaupun begitu kategori terakhir, teroris, agak berbeda dari kriminal karena melakukan tindak kejahatannya berdasarkan motif politik atau paham.

Selama kesalahan seorang kriminal belum ditetapkan oleh seorang hakim, maka orang ini disebut seorang terdakwa. Sebab ini merupakan asas dasar sebuah negara hukum: seseorang tetap tidak bersalah sebelum kesalahannya terbukti. Pelaku tindak kriminal yang dinyatakan bersalah oleh pengadilan dan harus menjalani hukuman disebut sebagai terpidana atau narapidana.

Dalam mendefinisikan kejahatan, ada beberapa pandangan mengenai perbuatan apakah yang dapat dikatakan sebagai kejahatan. Definisi kejahatan dalam pengertian yuridis tidak sama dengan pengertian kejahatan dalam kriminologi yang dipandang secara sosiologis.

Secara yuridis, kejahatan dapat ...

didefinisikan sebagai suatu tindakan yang melanggar undang-undang atau ketentuan yang berlaku dan diakui secara legal. Secara kriminologi yang berbasis sosiologis kejahatan merupakan suatu pola tingkah laku yang merugikan masyarakat (dengan kata lain terdapat korban) dan suatu pola tingkah laku yang mendapatkan reaksi sosial dari masyarakat. Reaksi sosial tersebut dapat berupa reaksi formal, reaksi informal, dan reaksi non-formal.
Sebab – sebab Kriminalitas :
1. Pertentangan dan persaingan kebudayaan
2. Perbedaan ideologi politik
3. Kepadatan dan komposisi penduduk
4. Perbedaan distribusi kebudayaan
5. Perbedaan kekayaan dan pendapatan 6. Mentalitas yang labil
Akibat Tindakan Kriminalitas :
1. Merugikan pihak lain baik material maupun non material
2. Merugikan masyarakat secara keseluruhan
3. Merugikan negara
4. Menggangu stabilitas keamanan masyarakat


Solusi Kriminalitas :
1. Mengenakan sanksi hukum yang tegas dan adil kepada para pelaku kriminalitas tanpa pandang bulu atau derajat
2. Mengaktifkan peran serta orang tua dan lembaga pendidikan dalam mendidik anak
3. Selektif terhadap budaya asing yang masuk agar tidak merusak nilai busaya bangsa sendiri
4. Menjaga kelestarian dan kelangsungan nilai norma dalam masyarakat dimulai sejak dini melalui pendidikan multi kultural , seperti sekolah , pengajian dan organisasi masyarakat

A. Adapun tipe atau jenis-jenis menurut penggolongan para ahlinya adalah sebagai berikut ;
1. Penjahat dari kecendrungan(bukan karena bakat),
2. Penjahat karena kelemahan(karena kelemahan jiwa sehingga sulit menghindarkan diri untuk tidak berbuat),
3. Penjahat karena hawa nafsu yang berlebihan,
4. Putus asa.

Upaya Penanganan Kejahatan Jalanan
Kejahatan jalanan atau yang biasa dikenal dengan street crimes merupakan jenis kejahatan tradisional yang sangat meresahkan warga masyarakat. Terlebih hal ini dirasakan di kota-kota besar seperti Jakarta. Di saat hiruk pikuk kejahatan kerah putih (white collar crime) seperti korupsi, money laundering, carding, dan lain sebagainya terus-menerus menghiasi setiap media massa kita saat ini, kejahatan jalanan tetap merupakan ancaman yang amat nyata bagi masyarakat kita. Apalagi bila kejahatan jalanan ini disertai dengan kekerasan (crime by using force) semisal penjambretan, penodongan, pencurian, pemerkosaan, penganiayaan, perampokan, pembunuhan, dan sebagainya.
Pada beberapa bulan terakhir ini, jajaran Polda Metro Jaya telah melakukan operasi preman yang cukup dapat dirasakan hasilnya. Meskipun sepi dari pemberitaan di media massa, namun berdasarkan data yang dihimpun ratusan preman berhasil terjaring dalam operasi ini. Wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Timur memiliki tingkat kerawanan yang lebih tinggi mengenai kejahatan jalanan ini. Jenis kejahatan jalanan yang paling sering mengganggu masyarakat adalah pencurian dengan kekerasan yang acap kali menimbulkan korban luka bahkan merenggut nyawa korban.
Bentuk-bentuk kejahatan di atas tentu saja akan sangat berpengaruh pada keamanan dan ketertiban masyarakat. Karena kejahatan-kejatahan inilah yang paling dekat dengan mayarakat, dan apabila dibiarkan akan menimbulkan ketakutan, perasaan tidak aman dalam masyarakat dan tentunya akan sangat berpengaruh terhadap produktivitas masyarakat dalam melaksanakan kehidupannya sehari-hari.
Kejahatan jalanan merupakan bagian terbesar dari angka statistik kriminalitas. Sistem Peradilan Pidana kita sangat disibukkan oleh “street crimes” ini. Mungkin sebagian besar dari aktivitas penanggulangan kejahatan oleh Kepolisian, Kejaksaan dan Pengadilan berpusat pada kejahatan jalanan ini. Dan apabila kita melihat populasi Lembaga Pemasyarakatan, maka pelaku-pelaku kejahatan jalanan inilah yang memenuhi lembaga.
Meskipun realita diatas tidak serta merta menjawab apa yang menjadi permasalahan utama kejahatan di Indonesia, namun setidaknya, kejahatan jalanan telah memberikan andil yang besar dalam menimbulkan ancaman dan keresahan dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk itulah perlunya polisi memiliki strategi yang tepat untuk terus menekan angka kejahatan jalanan ini. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa hulu dari kejahatan ini merupakan akibat masalah kehidupan sosial masyarakat kita yang amat pelik. Kita tidak dapat memandang masalah kejahatan jalanan dari segi hukum saja, tanpa memperhatikan aspek sosiologis dalam masyarakat.
Kejahatan jalanan merupakan kejahatan konvensional yang selalu mewarnai kehidupan sosial masyarakat kita. Di kota besar seperti Jakarta, hampir dapat dipastikan setiap hari terjadi kejahatan semacam ini. Meskipun kejahatan ini sifatnya konvensional namun penyebab bentuk kejahatan ini tidak sederhana lagi. Sehingga polisi dalam hal ini tidak dapat bekerja sendiri untuk memerangi kejahatan jalanan ini. Pada bab ini, penulis ingin membahas apa yang melatarbelakangi para pelaku kejahatan jalanan melakukan aksinya dan bagaimana seharusnya aparat kepolisian melakukan upaya dalam memberantasnya.

Pelaku Kejahatan Jalanan
Telah banyak ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai pelaku kejahatan, baik dari segi sosiologis, psikologi, krimonologi, maupun dari segi hukumnya. Salah satu teori yang dapat kita gunakan untuk melihat bagaimana pelaku kejahatan melakukan sebuah aksi kriminalitas adalah menggunakan teori motivasi yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Yaitu bahwasannya tindakan manusia merupakan hasil motivasi 5 (lima) kebutuhan secara hierarki, yakni :
1. Fisiologis : Meliputi kebutuhan akan udara, air, makan, seks, dll
2. Rasa Aman : mencakup kebutuhan akan keselamatan, ketertiban, dan bebas dari rasa takut dan ancaman.
3. Rasa memiliki dan cinta / kebutuhan sosial, hubungan manusiawi.
4. Penghargaan : mencakup kebutuhan akan harga diri, rasa hormat dari orang lain.
5. Aktualisasi diri : meliputi kebutuhan untuk berkembang, untuk menyadari potensi seseorang.
Kebutuhan tersebut di atas disusun secara hierarkis, yang artinya memiliki gradasi kepentingan. Dari yang paling atas merupakan yang paling pokok selanjutnya sampai yang terakhir. Dalam pengertian kebutuhan yang dibawahnya akan timbul apabila kebutuhan yang di atasnya sudah terpenuhi terlebih dahulu. Teori ini dapat menjelaskan mengapa sebagian besar atau bahkan hampir semua pelaku kejahatan jalanan adalah berasal dari golongan orang miskin, pengangguran, orang-orang yang tidak memiliki penghasilan/tempat tinggal yang layak, dan tidak memiliki pendidikan yang tinggi. Hal ini didorong oleh kebutuhan akan fisiologis. Karena mereka hidup di bawah garis kemiskinan, disertai tidak adanya penghasilan yang mencukupi, akhirnya timbul motivasi dalam diri mereka untuk melakukan perbuatan jahat agar dapat mencukupi kebutuhan dasar seperti makan, minum, serta kebutuhan sehari-hari mereka. Dan tentu saja kejahatan yang paling dekat dengan mereka atau dapat mereka lakukan adalah kejahatan jalanan seperti menjambret, menodong, merampok, dan lain-lain. Mereka tidak mungkin melakukan kejahatan dalam skala yang lebih besar seperti korupsi, penggelapan dalam jabatan dan lainnya, karena mereka tidak memiliki akses ke dalam bentuk-bentuk kejahatan seperti itu.
Untuk memerangi faktor kemiskinan ini, tentu polisi tidak dapat bertindak sendiri. Dalam hal ini polisi harus menjalin kerja sama dengan pihak-pihak terkait. Misalnya dengan pemerintah daerah, departemen sosial, tokoh-tokoh masyarakat, Lembaga Sosial Masyarakat (LSM), dan lain sebagainya. Adapun program yang dapat dibuat utamanya bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan dengan cara perluasan lapangan dan kesempatan kerja. Polisi harus memiliki andil dalam program-program pengentasan kemiskinan seperti ini. Kendati hal ini tidak langsung bersentuhan dengan tugas kepolisian, tapi perlu diyakini bahwa kemiskinan adalah sumber dari segala masalah, termasuk implikasinya dalam bentuk gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Tindakan polisional pada waktu dan tempat tertentu
Di dalam ilmu kepolisian dikenal adanya istilah faktor korelatif kriminogen (FKK), yakni faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya tindak kejahatan. Faktor-faktor inilah yang menjadi penyebab terjadinya tindak kriminalitas. Faktor ini akan makin tumbuh subur karena sistem yang mengatur, sarana, dan prasarana yang ada tidak memadai serta tidak bisa mengakomodasikan persoalan yang muncul.
Berbagai perilaku yang menyimpang itu kerap muncul dalam berbagai aktivitas masyarakat, baik di lingkungannya maupun di lokasi-lokasi aktivitas masyarakat lainnya, seperti di areal pemukiman, perkantoran, pertokoan, mal, dan pusat-pusat hiburan maupun lokasi-lokasi wisata. Selain itu bisa pula terjadi di lokasi-lokasi kepentingan umum seperti terminal bus, stasiun kereta api, pelabuhan, bandara ataupun tempat-tempai ibadah.
Di lokasi-lokasi inilah yang memungkinkan terjadinya kejahatan jalanan, sehingga di tempat-tempat kegiatan ini perlu diantisipasi secara maksimal oleh aparat kepolisian. Dalam istilah kepolisian bentuk dan tempat kegiatan ini dikenal sebagai police hazard (PH), suatu aktivitas atau lokasi yang dimungkinkan terjadinya masalah polisional.
Hal ini didukung adanya Routine Activities Theory yang dikemukakan oleh Marcus Felson dan Robert K. Cohen yang menyatakan bahwa kejahatan akan terjadi bila dalam satu tempat dan waktu hadir secara bersamaan elemen sebagai berikut ;
1. A motivated offender (Penjahat yang memiliki motivasi).
2. A suitable target (target yang mudah).
3. The absesnce of Capable guardian (tidak adanya penjaga yang mumpuni).
Untuk mencegah terjadinya kejahatan ini, maka setidaknya salah satu faktor di atas harus dihilangkan. Elemen yang pertama tumbuh dan berada pada diri seorang pelaku kejahatan, sehingga dalam hal ini akan lebih sulit untuk mengenali bagaimana motivasi yang ada dalam diri orang yang berada di sekitar kita. Elemen nomor 2 (dua), biasanya diartikan sebagai golongan kaum rentan. Hal ini terdiri dari kaum wanita, anak-anak, maupun orang yang sudah lanjut usia. Karena golongan ini, memiliki potensi melawan atau mengganggu jalannya aksi kejahatan yang relatif lebih kecil dari pada kaum laki-laki dewasa. Meskipun pendapat ini tidak menutup kemungkinan terjadinya tindak kejahatan terhadap kaum laki-laki dewasa.
Sesuai tugas fungsi kepolisian maka elemen nomor 3 (tiga) yang perlu mendapatkan perhatian. Disinilah perlunya keberadaan personil polisi baik berseragam maupun tidak berseragam di tempat-tempat yang memiliki tingkat kerawanan yang tinggi. Polisi berseragam diperlukan, karena dengan seragamnya yang berbeda dengan masyarakat pada umumnya akan lebih mudah dikenal. Baik pelaku kejahatan maupun orang yang menjadi sasaran kejahatan dapat lebih mudah mengenal seorang polisi dengan seragamnya yang khas.
Daerah police hazard yang luas, tentu memerlukan personil polisi yang lebih banyak daripada daerah yang kecil. Sehingga keterbatasan personil polisi ini dapat diatasi dengan dilakukannya patroli untuk mengurangi peluang bagi pelaku untuk melakukan aksi kejahatannya. Patroli yang dilakukan secara mobile, selain efektif dalam mengelola pemberdayaan personil juga cukup efektif dalam menekan peluang terjadinya tindak kejahatan.
Dengan adanya personil polisi sebagai penjaga yang memiliki kemampuan (mumpuni), dalam hal ini dilengkapi dengan kemampuan menjaga diri dan properti disekitarnya serta diberikan peralatan seperti tongkat polisi, borgol, dan senjata api, maka penjahat pun akan berpikir kembali untuk melakukan kejahatannya di tempat itu. Dia akan lebih memilih tempat dimana tidak ada personil polisi yang dengan sigap berjaga-jaga, sehingga lebih mudah baginya untuk melakukan aksi kejahatan.
Efek Jera dan Kepastian Hukum
Pelaku kejahatan jalanan harus diberikan hukuman yang dapat menimbulkan efek jera sebagai wujud kepastian hukum, dengan harapan para pelaku ini dapat sadar dan tidak mengulangi perbuatannya kembali serta kepada calon pelaku kejahatan lainnya agar tidak mengikuti perbuatan serupa. Hal ini dikemukakan oleh Cesare Beccaria dalam Deterence Theory, bahwasanya untuk menimbulkan efek jera pelaku kejahatan harus dihukum yang memiliki prinsip :
1. Harus ada kepastian (Certainty)
2. Harus membebani (Severity)
3. Harus segera (Celerity)
Hukuman yang diberikan kepada pelaku kejahatan memiliki dua bentuk. Yang pertama adalah penghukuman substantive, yaitu dirumuskan oleh hukum materiil. Kedua adalah penghukuman yang terkait dengan prosedur yang harus dilalui pelaku (procedural punishment). Penghukuman yang kedua inilah yang berkaitan dengan pekerjaan polisi. Untuk menciptakan efek jera dari kegiatan penegakkan hukum, maka polisi harus menjamin adanya kepastian hukum. Polisi tidak seharusnya tebang pilih, semaksimal mungkin pelaku harus ditindak. Prinsip ketiga adalah kesegeraan, polisi dituntut untuk bertindak segera bila ada tindak kejahatan, tidak menunggu atau mengulur waktu.
Dalam sistem peradilan pidana aspek pemberian efek jera dan asas kepastian hukum ini harus dapat dilaksanakan secara konsisten dan sustainable. Baik polisi, jaksa, maupun hakim harus dapat memproses sebuah perkara kejahatan sesuai dengan ketentuannya. Dan apabila perlu pelaku kejahatan yang telah menjadi residivis, serta menimbulkan kerugian baik materiil maupun moril yang besar harus dihukum seberat-beratnya, dengan tujuan memberikan efek jera kepada pelaku maupun calon pelaku kejahatan lainnya.

Kesimpulan
Kejahatan jalanan meskipun telah menjadi masalah yang klasik dalam kehidupan sosial masyarakat, namun telah memberikan dampak yang luar biasa terhadap kenyamanan , keamanan dan ketertiban. Disinilah fungsi kepolisian yang paling dapat dirasakan oleh masyarakat pada garis terdepan. Meskipun kepolisian berhasil mengungkap kasus-kasus besar, tetapi apabila kejahatan jalanan ini masih merajalela, maka masyarakat belum dapat hidup dengan tenang.
Pangkal masalah kejahatan jalanan ditinjau dari teori yang ada, tidak dapat dipisahkan dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat. Di kota besar seperti Jakarta masih banyak penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan, kepadatan penduduk yang terus meningkat, kesulitan lapangan kerja, dan belum adanya tempat tinggal yang layak.
Kondisi seperti inilah yang harus dihadapi setiap hari oleh masyarakat kalangan bawah yang mengais rejeki ditengah ketatnya persingan kota metropolitan. Tuntutan pemenuhan kebutuhan fisiologis mau tidak mau harus mereka penuhi. Sedangkan meretas jalan untuk meraih penghasilan dengan cara yang halal tidaklah mudah. Maka menggunakan jalan pintas dengan melakukan kejahatan jalanan yang sesuai dengan tingkat kemampuan mereka adalah salah satu cara tercepat yang dapat ditempuh.
Untuk memerangi kejahatan jalanan ini, polisi tidak dapat bekerja dengan sendirian untuk memberantas sampai ke akar-akarnya. Karena sesuai pembahasan di atas, masalah kejahatan jalanan bukanlah semata masalah penegakkan hukum belaka. Untuk itu penulis menyarankan beberapa hal untuk dapat ditelaah lebih lanjut sebagai upaya dalam pemberantasan kejahatan jalanan di kota besar, yaitu sebagai berikut :
1. Melakukan kerjasama dengan pihak terkait untuk melaksanakan program pengentasan kemiskinan.
2. Bekerja sama dengan departemen sosial untuk pembinaan lebih lanjut terhadap preman/pelaku kejahatan jalanan untuk mendapatkan pelatihan kerja.
3. Menyarankan pemerintah, tokoh masyarakat/LSM untuk membuka lapangan pekerjaan.
4. Bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menekan laju urbanisasi yang terus meningkat.
5. Melakukan kegiatan kepolisian seperti penjagaan dan patroli di wilayah yang memiliki tingkat kerawanan kejahatan jalanan.
6. Menghimbau kaum rentan (wanita, anak-anak, dan lanjut usia) untuk tidak menggunakan perhiasan atau membawa barang yang menarik perhatian pelaku kejahatan.
7. Memproses setiap pelaku kejahatan agar mendapat hukuman yang maksimal atas kejahatan yang dilakukannya.
8. Berkoordinasi dengan Criminal Justice system dengan prinsip memberikan kepastian hukum, serta agar menimbulkan efek jera.

Minggu, 12 Desember 2010

Contoh Program Berbahasa C

Untuk membuat program dalam C++ maka langkah pertama adalah memanggil program C seperti yang telah dijelaskan pada Bab I.

Tulis program berikut pada layar editornya.

/*
  Program Ke –1
  Nama File : Lat-1.CPP
*/
// Program Hello
#include “stdio.h”
#include
main()
{
   printf(“Ini Program Saya Yang Pertama\n”);
   printf(“\nSaya Belajar Bahasa C++\n Di \”Gunadarma\”\nDepok.”);
   getch();
   return 0;
}
Program Ke-1. Lat-1.CPP

Setelah selesai menulis perintah tersebut simpan program tersebut dengan menekan tombol F2 atau Alt+F – Save. Tulis nama file dengan ketentuan hanya terdiri dari 8 huruf tanpa spasi. Jika telah ditulis tekan tombol Enter atau klik tombol OK. File-file tersebut berekstensi C atau CPP.

Untuk memeriksa apakah program yang telah ditulis itu bisa dimengerti oleh kompiler bahasa C, maka perlu dilakukan langkah Compile dengan cara tekan Menu Compile atau Alt+C kemudian pilih Compile atau dengan menekan tombol Alt+F9. Jika masih ada kesalahan, maka akan diperlihatkan dibaris mana kesalahan penulisan program terjadi, perbaiki program kemudian compile ulang sehingga muncul keterangan bahwa compile berhasil/sukses.

Proses compile hanya memeriksa program secara bahasa saja dan belum mengeksekusi / menjalankan programnya. Untuk menjalankan program maka tekan menu Run kemudian pilih sub menu Run atau dengah hotkey Ctrl+F9. Proses Run ini sebenarnya melakukan dua langkah yaitu proses compile dan menjalankan programnya.

Setelah proses run terjadi, maka akan tercipta suatu file berekstensi EXE yang mempunyai nama seperti nama file C++ nya. Suatu file EXE dapat langsung dijalankan di semua komputer walaupun di komputer tersebut tidak terdapat program C++.

Program tersebut ketika dijalankan akan menghasilkan tulisan dilayar sebagai berikut :

Ini Program Saya Yang Pertama

Saya Belajar Bahasa C++
Di “Gunadarma”
Depok.


Keterangan Program Lat-1.CPP
*       Komentar
Pada baris ke-1, ditemukan tanda /* dan pada baris 4 ditemukan tanda */. Kedua tanda tersebut berpasangan yang berguna untuk menuliskan suatu komentar tentang program atau perintah-perintah. Komentar tidak mempengaruhi program karena komentar tidak dijalankan seperti perintah (statement). Komentar dengan menggunakan tanda /*  berlaku sampai ditemukan tanda */. Cara lain untuk memberikan komentar adalah dengan memberikan tanda garis miring 2 kali. Komentar dengan tanda ini hanya berlaku pada 1 baris saja. Komentar bersifat opsional untuk mempermudah orang mengetahui fungsi dari suatu program atau suatu algoritma.
*       #include
Pada baris 6 ditemukan perintah #include “stdio.h” dan pada baris 7 terdapat perintah #include . Kedua perintah tersebut digunakan untuk memanggil file header (include file) yang didalamnya terdapat perintah, fungsi atau prototype yang bisa digunakan dalam program yan dibuat. Jika perintah #include ini tidak ditulis, maka komputer tidak mengerti perintah-perintah yang ditulis.
*       Header file
Nama file yang digunakan dalam #include seperti conio.h dan stdio.h, disebut sebagai header file karena ditempatkan di paling atas program. Extention H berarti header. Dalam file header ini, terdapat fungsi atau prototipe yang bisa digunakan dalam program. Sebuah file header memiliki lebih dari 1 fungsi atau variabel global.
File header stdio.h digunakan untuk penanganan input / output standar seperti penulisan ke layar, ke file atau pembacaan data dari keyboard atau file.
File header stdio.h digunakan untuk penanganan ke layar seperti pengaturan warna, waktu jeda (delay), suara internal.
Masih banyak file header standar selain stdio.h dan conio.h.
*       Fungsi main()
Pada baris 8 terdapat pendeklarasian fungsi main(). Fungsi ini adalah suatu fungsi khusus yang akan dieksekusi pertama. Setiap program harus mempunyai fungsi main(). Fungsi main() diawali dengan tanda { yang menyatakan awal dari program dan diakhiri dengan tanda } yang menyatakan akhir dari program.
*       printf()
printf() adalah suatu fungsi yang berguna untuk menulis pesan ke layar. Pesan yang akan ditulis dalam diapit oleh tanda kutip. Pesan yang tertulis dapat diatur dengan mengatur format dari penulisannya. Fungsi printf() tidak hanya menulis pesan dalam 1 baris saja tetapi bisa lebih.
Untuk berpindah baris maka gunakan perintah \n yang berarti new line (baris baru). Penulisan \n boleh ditempatkan di depan, ditengah atau diakhir.
Untuk menuliskan tanda “ (kutip) maka harus digunakan tanda \”.
Keterangan lebih lanjut akan diterangkan dalam bab-bab berikutnya.
*       Tanda ; (semikolon)
Setiap perintah harus diakhiri dengan tanda ;. Hilangnya tanda ; akan menyebabkan kesalahan kompile.
*       getch()
getch() adalah suatu fungsi yang berfungsi untuk pembacaan data sebuah karakter, sehingga program akan terdiam sampai pengguna menekan suatu tombol. Fungsi ini berada dalam file header conio.h sehingga perintah #include “conio.h” harus dituliskan. Kalau perintah getch() tidak ditulis, maka program akan dikerjakan dengan cepat dan eksekusi tidak dapat terlihat.
*       return
return adalah perintah yang memberikan nilai kepada fungsinya. Setiap fungsi harus mempunyai nilai kembaliannya (return value).

Catatan
Kalau eksekusi yang dilakukan cepat, untuk melihat hasil akhir dari eksekusi program dapat dilakukan dengan cara menekan Alt-F5 atau dengan memilih menu Window kemudian pilih sub menu User Screen.

Cara iseng pada Desktop, Blue Screen of Dead (BSOD).

Nah caranya seperti berikut :
Pertama kita harus mencek jenis keyboard orang yang akan kita kerjai. apakah USB Keyboard atau PS/2 Keyboard. Setelah itu salin script berikut ke notepad dan simpan dengan naman terserah.bat

USB Keyboard
Pada notepad kita ketikkan…
“echo Y|REG ADD HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Services\kbdhid\Parameters /v CrashOnCtrlScroll /t REG_DWORD /d 1”

PS/2 Keyboard
“echo Y|REG ADD HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Services\i8042prt\Parameters /v CrashOnCtrlScroll /t REG_DWORD /d 1”
Nah setelah itu klik 2 kali terserah.batnya dan restart komputer. Nah setelah itu untuk memanggil BSODnya kita tinggal melakukan
Tekan-Tahan tombol [Ctrl] sebelah kanan, dalam kondisi tombol [ctrl] masih ditahan, tekan tombol [Scroll Lock] dua kali.
Mantab gan…!

Nah untuk menormalkannya kembali cukup dengan kode

USB Keyboard
“echo Y|reg delete HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Services\kbdhid\Parameters /v CrashOnCtrlScroll”

PS/2 Keyboard
“echo Y|REG DELETE HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Services\i8042prt\Parameters /v CrashOnCtrlScroll”

Cara Menghapus Instalan Sampai Benar-Benar Bersih.

Cara menghapus installan sampai benar-benar bersih…
Mungkin sebagian orang bisa bilang cara ini udah basi, tapi tetep aja. Sampai sekarang masih banyak yang suka tanya2 bagaimana hapus file installan sampai benar2 bersih…
Belajar dari pengalaman, gw juga pernah ngerasa kesel sendiri, soalnya waktu salah satu applikasi yang gw pake tu error. Pokoknya ga bisa dipake lagi deh, dah gitu sob..  aplikasi itu penting buat gw.. tanpa banyak cincong, langsung aja kan gw uninstall, kalo Cuma gitu doank mah lw smua pasti dah pada tau ya. Tapi, pas gw mau install aplikasi itu lagi. Eh ga bisa2, tambah kesel kan…

Nah bagian ni yang mau gw kasih tau ke kalian semua…

Ni langkah-langkahnya sob, ikutin yang bener ya…
1.                            1.  Kita uninstall aplikasi itu, klik start à control panel à add and remove program.
              Nah nanti akan muncul tampilan sebagai berikut 


2.               2. Kalo udah muncul, selanjutnya pilih aplikasi yang akan kita uninstall…
3.              3. Klik aplikasinya, pada pojok sbelah kana ada tombol Change/Remove.. klik itu, dan ikuti perintah                     untuk uninstall…
4.               4. Setelah selesai,waktunya kita bermain dengan registry..
            Hati2, jangan asal ya… soalnya, salah hapus, bisa berakibat ke aplikasi yang lain sob..
            Ikutin nih..  kita klik start à run à ketik regedit à tekan tombol Ctrl F.

Pada tahap ini kita mencari registry dari aplikasi yang akan kita hapus.. pada contoh diatas, gw hapus aplikasi ccleaner.lalu kita klik Find Next. Nah kalo udah ketemu,  

Langsung deh kita delete, tu kan baru 1 registri sob. Sedangkan 1 aplikasi ja banyak banget registrinya…

Nah langkah selanjutnya, kita tekan tombol F3 pada keyboard untuk mencari registry yang lainnya, kemudian hapus. Dan lakukan berulang2 (tekan F3 lalu delete) sampai  muncul message box ni.
Selesailah sudah langkah2 nya, jika ada kesalahan pada saat penghapusan itu tanggung jawab anda. Olehkarena itu, berhati2 dalam mempraktekannya.
Semoga bermanfaat sob…

Linux and Unix Security



pada bagian ini menyediakan bahan-bahan referensi yang paling diminta dan bermanfaat. Ingatlah untuk flip terbuka untuk bab ini harus Anda perlu untuk mendapatkan informasi yang cepat tentang topik-topik seperti perintah umum, bagian umum, sumber daya online, alamat IP, dan perintah netcat. Selain itu, kode ASCII dan tabel respon HTTP server bersama dengan file permission untuk file penting juga disediakan.

1.       PERINTAH UMUM

Berikut ini adalah daftar perintah paling umum yang dapat ditemukan pada instalasi pada Unix dan distribusi Linux. Untuk informasi lebih lanjut tentang perintah tertentu, lihat halaman manual dengan mengetikkan perintah man.



 1. COMMON PORTS
Berikut ini adalah daftar common port dan serviceyang sesuai dengan layanan Unix dan Linux yang paling umum digunakan.
  
IP ADDRESSING

Bagian ini memberikan informasi singkat tentang topik alamat IP seperti klasifikasi alamat IP dan header protokol untuk IP, TCP, dan UDP.

 Notasi Dotted Desimal
alamat IP adalah 32 bit panjang, misalnya:
11000000 10101000 00000001 00000001
Untuk memudahkan pembacaan manusia, alamat IP yang dilambangkan dalam notasi desimal bertitik, misalnya:
  192.168.1.1...

Classes
alamat IP telah diklasifikasikan ke dalam lima kelas yang berbeda di mana untuk mengalokasikan berbagai ukuran jaringan. Kelas - kelasnya diantaranya : .

Class A
Alamat Kelas A telah ditugaskan untuk organisasi yang sangat besar yang memiliki beberapa jaringan dan sejumlah besar host pada setiap jaringan. Perhatikan bahwa alamat IP kelas A tidak aktif lagi ditugaskan.
0 8 31

0 JARINGAN HOST
■ Pertama oktet Kisaran 1-126. Bit pertama selalu 0.
■ Maksimum Jaringan Alamat jaringan dilambangkan dengan oktet pertama. Oleh karena itu, 27 - 2 = 126 adalah jumlah maksimum dari jaringan kelas C yang mungkin.
■ Maksimum Host per Network Host ditandai oleh tiga oktet terakhir. Oleh karena itu, 224 - 2 = 16.777.214 host yang mungkin per jaringan. Sebagian besar organisasi memiliki tempat dekat ini jumlah host, dan karena itu sebagian besar dari kelas A alamat IP yang sering terbuang.

Class B
Kelas B alamat ditugaskan untuk organisasi yang terdiri dari sejumlah besar jaringan dan host. Oleh karena itu, banyak ISP ditugaskan alamat kelas B.
0 1 16 31

1 0 JARINGAN HOST
■ Pertama oktet Kisaran 128-191. Dua bit pertama adalah 1 dan 0.
■ Maksimum Jaringan Alamat jaringan dilambangkan dengan octet pertama dan kedua. Oleh karena itu, 214 = 16384 kelas B jaringan yang mungkin.
■ Maksimum Host per Network Host ditandai oleh dua oktet terakhir. Oleh karena itu, 216 - 2 = 65534 host yang mungkin per jaringan.

Class C
Kelas C alamat yang digunakan oleh organisasi yang terdiri dari sejumlah kecil host per jaringan.
0 1 2 24 31

1 1 0 JARINGAN HOST
Pertama oktet Kisaran 192-233. Tiga bit pertama adalah 1, 1, dan 0.
Maksimum Jaringan Alamat jaringan dilambangkan oleh oktet pertama, kedua, dan ketiga. Oleh karena itu, 221 jaringan kelas = 2.097.152 C mungkin.
Maksimum Host per Network Host ditandai oleh oktet terakhir. Oleh karena itu, 28 - 2 = 254 host yang mungkin per jaringan.

Class D
Kelas D adalah kelas yang dicadangkan yang dirancang untuk digunakan untuk mengirim pesan multicast ke sekelompok host.
0 1 2 3 31

1 1 1 0 MULTICAST ALAMAT
Pertama oktet Kisaran 224-239. Empat bit pertama adalah 1, 1, 1, dan 0.

Class E
Kelas E adalah kelas reserved. Tidak ada alamat IP yang termasuk dalam kelas ini ditugaskan di Internet.
0 1 2 3 4 31

Pertama oktet Kisaran 240-255. Lima bit pertama adalah 1, 1, 1, 1, dan 0.

Subnet Masks
alamat jaringan dan alamat host yang diidentifikasi dengan menggunakan masker subnet. Sebuah subnet mask merupakan rangkaian bit yang cocok dengan bagian jaringan dari suatu alamat yang diberikan. Sebagai contoh, berikut ini akan menjadi masker jaringan untuk alamat IP kelas B: 11111111 11111111 00000000 00000000
Topeng sebelumnya akan 255.255.0.0 dalam notasi desimal bertitik.

CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
Karena pertumbuhan luar biasa dari internet, lima IP kelas hanya terdaftar tidak mencukupi untuk mengakomodasi skema jaringan banyak dibutuhkan. alamat CIDR, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat, ditandai dengan menggunakan notasi berikut: PREFIX / mask mana PREFIX adalah awalan alamat IP, dan topeng adalah panjang dari topeng jaringan. Sebagai contoh: 192.168.1.0/24
Di sini, PREFIX adalah 24 bit panjang, sedangkan akhiran adalah sisa 8 bit. Oleh karena itu, kelas ini CIDR akan memasukkan alamat IP berikut: 192.168.1.0-192.168.1.255.


Loopback
Rentang berikut ini disebut sebagai berbagai "loopback": 127.0.0.0 / 8

rentang ini digunakan untuk menunjuk alamat loopback dari host lokal. paket yang dikirim ke alamat dalam rentang akan kembali ke host. Perhatikan bahwa paket ditujukan untuk alamat IP dalam rentang loopback tidak merambat ke perangkat keras jaringan, dan karena itu tidak pernah ditempatkan pada kabel jaringan fisik.

Private Addresses
Internet Assigned Numbers Authority (IANA) telah mencadangkan tiga blok berikut IP untuk intranet pribadi:
10.0.0.0-10.255.255.255 (Notasi CIDR: 10.0.0.0 / 8)
172.16.0.0-172.31.255.255 (CIDR Notasi: 172.16.0.0./16)
192.168.0.0-192.168.255.255 (Notasi CIDR: 192.168.0.0/16)

Protocol Headers
RFC (Request For Comments) dokumen memberikan informasi rinci tentang pelaksanaan protokol TCP / IP. Dokumen-dokumen ini berisi protokol informasi header, beberapa contoh yang tercantum di sini.

IP (Internet Protocol) Header
Berikut ini merupakan tata letak header IP. Angka di atas header mewakili setiap byte.
Biasanya, header IP tidak mengandung lapangan Pilihan dan karenanya 20 byte panjang. Ketika bidang Options hadir, panjang sebenarnya diwakili oleh field Panjang Total yang berisi panjang dari paket keseluruhan (header dan data). Silakan lihat RFC 791 untuk rincian lebih lanjut: http://www.faqs.org/rfcs/rfc791.html.

TCP (Transmission Control Protocol) Header
Setiap paket TCP dienkapsulasi dalam bidang Data dari sebuah paket IP, yang segera mengikuti header IP. Berikut ini merupakan tata letak sebuah header TCP. Perhatikan bahwa digit di bagian atas header mewakili setiap byte.

UDP (User Datagram Protocol) Header
Serupa dengan TCP, setiap paket UDP juga dikemas dalam bidang Data header IP. Berikut ini merupakan tata letak sebuah header UDP. Angka di atas header mewakili setiap byte.

ONLINE RESOURCES
Selain berbagai sumber daya online yang disebutkan dalam buku ini, bagian ini berisi pointer untuk sumber daya tambahan yang dapat digunakan untuk tetap up to date dengan kejadian terbaru di bidang keamanan. Ingatlah untuk memeriksa http://www.hacknotes.com/ untuk sumber daya keamanan terbaru. 

Hacking Tools
Tabel berikut berisi hacking tools paling populer digunakan oleh hacker saat ini. Sebagian besar alat-alat yang disebutkan dalam tabel ini digunakan di seluruh Bagian I buku ini. URL dari mana alat-alat ini dapat didownload juga disediakan.
 


Web Resource
Tabel berikut memberikan lokasi portal keamanan yang paling populer web terkait. Ini adalah ide yang baik untuk mengunjungi sumber daya sering untuk mengejar ketinggalan dengan berita keamanan terbaru.

 Mailing Lists
Tabel berikut memberikan pointer ke mailing list keamanan yang populer. Ini adalah ide yang baik untuk berlangganan daftar ini karena mereka segera mengumumkan advisory terbaru dan kerentanan.
  
 
Conferences and Events
Keamanan konferensi diadakan di berbagai lokasi di seluruh dunia, di mana kejadian dalam arena keamanan komputer disajikan oleh para ahli di lapangan. Tabel berikut berisi daftar konferensi keamanan populer.


USEFUL NETCAT COMMANDS
Netcat adalah alat baris perintah yang membaca dan menulis data di jaringan dengan menggunakan protokol TCP dan UDP. Hal ini dikenal sebagai "jaringan pisau tentara Swiss" karena fungsi yang berbeda dapat melakukan banyak hal. Tabel berikut memberikan panduan penggunaan cepat untuk perintah netcat yang paling berguna. Netcat menggunakan protokol TCP secara default. U-bendera dapat digunakan dengan banyak perintah dalam tabel berikut untuk membuat netcat menggunakan UDP sebagai gantinya.

 

Sabtu, 11 Desember 2010

BLUETOOTH Teknologi Komunikasi Wireless untuk Layanan Multimedia dengan Jangkauan Terbatas

Pendahuluan
Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas (sekitar 10 meter). Bluetooth sendiri dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) dimana menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11, hanya saja pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan kemampuan transfer data yang lebih rendah.

 Pada dasarnya bluetooth diciptakan bukan hanya untuk menggantikan atau menghilangkan penggunaan kabel didalam melakukan pertukaran informasi, tetapi juga mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi mobile wireless dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah, interoperability yang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu menyediakan layanan yang bermacam-macam. Untuk memberi gambaran yang lebih jelas mengenai teknologi bluetooth yang relatif baru ini kepada pembaca, berikut diuraikan tentang sejarah munculnya bluetooth dan perkembangannya, teknologi yang digunakan pada sistem bluetooth dan aspek layanan yang mampu disediakan, serta sedikit uraian tentang perbandingan metode modulasi spread spectrum FHSS (Frequency Hopping Spread Spectrum) yang digunakan oleh bluetooth dibandingkan dengan metode spread spectrum DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum). 

Latar Belakang Bluetooth
Pada bulan Mei 1998, 5 perusahaan promotor yaitu Ericsson, IBM, Intel, Nokia dan Toshiba membentuk sebuah Special Interest Group (SIG) dan memulai untuk membuat spesifikasi yang mereka namai ‘bluetooth’. Pada bulan Juli 1999 dokumen spesifikasi bluetooth versi 1.0 mulai diluncurkan. Pada bulan Desember 1999 dimulai lagi pembuatan dokumen spesifikasi bluetooth versi 2.0 dengan tambahan 4 promotor baru yaitu 3Com, Lucent Technologies, Microsoft dan Motorola. Saat ini, lebih dari 1800 perusahaan di berbagai bidang antara lain di bidang semiconductor manufacture, PC manufacture, mobile network carrier, perusahaan-perusahaan automobile dan air lines bergambung dalam sebuah konsorsium sebagai adopter teknologi bluetooth. Perusahaan-perusahaan terkemuka tersebut antara lain seperti Compaq, Xircom, Phillips, Texas instruments, Sony, BMW, Puma, NEC, Casio, Boeing, dsb. Walaupun standar Bluetooth SIG saat ini ‘dimiliki’ oleh grup promotor tetapi ia diharapkan akan menjadi sebuah standar IEEE (802.15). 

Aplikasi dan Layanan
Protokol bluetooth menggunakan sebuah kombinasi antara circuit switching dan packet switching. Bluetooth dapat mendukung sebuah kanal data asinkron, tiga kanal suara sinkron simultan atau sebuah kanal dimana secara bersamaan mendukung layanan data asinkron dan suara sinkron. Setiap kanal suara mendukung sebuah kanal suara sinkron 64 kb/s. Kanal asinkron dapat mendukung kecepatan maksimal 723,2 kb/s asimetris, dimana untuk arah sebaliknya dapat mendukung sampai dengan kecepatan 57,6 kb/s. Sedangkan untuk mode simetris dapat mendukung sampai dengan kecepatan 433,9 kb/s. 

Sebuah perangkat yang memiliki teknologi wireless bluetooth akan mempunyai kemampuan untuk melakukan pertukaran informasi dengan jarak jangkauan sampai dengan 10 meter (~30 feet). Sistem bluetooth menyediakan layanan komunikasi point to point maupun komunikasi point to multipoint. 

Produk bluetooth dapat berupa PC card atau USB adapter yang dimasukkan ke dalam perangkat. Perangkat-perangkat yang dapat diintegerasikan dengan teknologi bluetooth antara lain : mobile PC, mobile phone, PDA (Personal Digital Assistant), headset, kamera, printer, router dan sebagainya. Aplikasi-aplikasi yang dapat disediakan oleh layanan bluetooth ini antara lain : PC to PC file transfer, PC to PC file synch ( notebook to desktop), PC to mobile phone, PC to PDA, wireless headset, LAN connection via ethernet access point dan sebagainya.

Diskripi Umum Sistem Bluetooth
Sistem bluetooth terdiri dari sebuah radio transceiver, baseband link controller dan sebuah link manager. Baseband link controller menghubungkan perangkat keras radio ke base band processing dan layer protokol fisik. Link manager melakukan aktivitas-aktivitas protokol tingkat tinggi seperti melakukan link setup, autentikasi dan konfigurasi.

Karakteristik Radio
Berikut beberapa karaketristik radio bluetooth sesuai dengan dokumen Bluetooth SIG yang dirangkum dalam tabel dibawah ini.
  
Pita Frekuensi dan Kanal RF
Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz ISM, walaupun secara global alokasi frekuensi bluetooth telah tersedia, namun untuk berbagai negara pengalokasian frekuensi secara tepat dan lebar pita frekuensi yang digunakan berbeda. Batas frekuensi serta kanal RF yang digunakan oleh beberapa negara dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.
 
*) Kecuali Spanyol dan Perancis

Time Slot
Kanal dibagi dalam time slot-time slot, masing-masing mempunyai panjang 625 ms. Time slot-time slot tersebut dinomori sesuai dengan clock bluetooth dari master piconet. Batas penomoran slot dari 0 sampai dengan 227-1 dengan panjang siklus 227. Di dalam time slot, master dan slave dapat mentransmisikan paket-paket dengan menggunakan skema TDD (Time-Division Duplex), lihat gambar 4. Master hanya memulai melakukan pentransmisiannya pada nomor time slot genap saja sedangkan slave hanya memulai melakukan pentransmisiannya pada nomor time slot ganjil saja. 

Protokol Bluetooth
Protokol-protokol bluetooth dimaksudkan untuk mempercepat pengembangan aplikasi-aplikasi dengan menggunakan teknologi bluetooth. Layer-layer bawah pada stack protokol bluetooth dirancang untuk menyediakan suatu dasar yang fleksibel untuk pengembangan protokol yang lebih lanjut. Protokol-protokol yang lain seperti RFCOMM diambil dari protokol-protokol yang sudah ada dan protokol ini hanya dimodifikasi sedikit untuk disesuaikan dengan kepentingan bluetooth. Pada protokol-protokol layer atas digunakan tanpa melakukan modifikasi. Dengan demikian, aplikasi-aplikasi yang sudah ada dapat digunakan dengan teknologi bluetooth sehingga interoperability akan lebih terjamin. 

Stack protokol bluetooth dapat dibagi ke dalam empat layer sesuai dengan tujuannya. Berikut protokol-protokol dalam layer-layer di dalam stack protokol bluetooth yang tertera pada Tabel diatas. 

 Keterangan yang lebih jelas mengenai protokol bluetooth tidak akan diuraikan pada tulisan ini. 

Pengukuran Bluetooth
Pada dasarnya ada tiga aspek penting didalam melakukan pengukuran bluetooth yaitu pengukuran RF (Radio Frequency), protokol dan profile. Pengukuran radio dilakukan untuk menyediakan compatibility perangkat radio yang digunakan di dalam sistem dan untuk menentukan kualitas sistem. Pengukuran radio dapat menggunakan perangkat alat ukur RF standar seperti spectrum analyzer, transmitter analyzer, power meter, digital signal generator dan bit-error-rate tester (BERT). Hasil pengukuran harus sesuai dengan spesifikasi yang telah di ditetapkan diantaranya harus memenuhi parameter-parameter yang tercantum pada Tabel 1. 

Dari informasi Test & Measurement World, untuk pengukuran protokol, dapat menggunakan protocol sniffer yang dapat memonitor dan menampilkan pergerakan data antar perangkat bluetooth. Selain itu dapat menggunakan perangkat Ericsson Bluetooth Development Kit (EBDK). Ericsson akan segera merelease sebuah versi EBDK yang dikenal sebagai Blue Unit. 

Pengukuran profile dilakukan untuk meyakinkan interoperability antar perangkat dari berbagai macam vendor. Struktur profile bluetooth sesuai dengan dokumen SIG dapat dilihat pada Gambar 6.

 Contoh : 
LAN access profile menentukan bagaimana perangkat bluetooth mampu mengakses layanan-layanan pada sebuah LAN menggunakan Point to Point Protocol (PPP). Selain itu profile ini menunjukkan bagaimana mekanisme PPP yang sama digunakan untuk membentuk sebuah jaringan yang terdiri dari dua buah perangkat bluetooth.
Fax profile menentukan persyaratan-persyaratan perangkat bluetooth yang harus dipenuhi untuk dapat mendukung layanan fax. Hal ini memungkinkan sebuah bluetooth cellular phone (modem) dapat digunakan oleh sebuah komputer sebagai sebuah wireless fax modem untuk mengirim atau menerima sebuah pesan fax. Selain ketiga aspek di atas yaitu radio, protokol, profile maka sebenarnya ada aspek lain yang tidak kalah pentingnya untuk perlu dilakukan pengukuran yaitu pengukuran Electromagnetic Compatibility (EMC) dimana dapat mengacu pada standar Eropa yaitu ETS 300 8 26 atau standar Amerika FCC Part 15.

Fungsi Security
Bluetooth dirancang untuk memiliki fitur-fitur keamanan sehingga dapat digunakan secara aman baik dalam lingkungan bisnis maupun rumah tangga. Fitur-fitur yang disediakan bluetooth antara lain sebagai berikut:
Enkripsi data.
Autentikasi user
Fast frekuensi-hopping (1600 hops/sec)
Output power control
Fitur-fitur tersebut menyediakan fungsi-fungsi keamanan dari tingkat keamanan layer fisik/ radio yaitu gangguan dari penyadapan sampai dengan tingkat keamanan layer yang lebih tinggi seperti password dan PIN. 

Bluetooth FHSS vs WLAN DSSS
Sebenarnya mengapa bluetooth lebih memilih metode FHSS (Frequency Hopping Spread Spectrum) dibandingkan dengan DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum). Alasan yang membuat mengapa bluetooth tidak menggunakan DSSS antara lain sebagai berikut :

1. FHSS membutuhkan konsumsi daya dan kompleksitas yang lebih rendah dibandingkan DSSS hal ini disebabkan karena DSSS menggunakan kecepatan chip (chip rate) dibandingkan dengan kecepatan simbol (symbol rate) yang digunakan oleh FHSS, sehingga cost yang dibutuhkan untuk menggunakan DSSS akan lebih tinggi.

 2. FHSS menggunakan FSK dimana ketahanan terhadap gangguan noise relatif lebih bagus dibandingkan dengan DSSS yang biasanya menggunakan QPSK ( untuk IEEE 802.11 2 Mbps) atau CCK ( IEEE 802.11b 11 Mbps).

 Walaupun FHSS mempunyai jarak jangkauan dan transfer data yang lebih rendah dibandingkan dengan DSSS tetapi untuk layanan dibawah 2 Mbps FHSS dapat memberikan solusi cost-efektif yang lebih baik. 
 
sumber : http://www.elektroindonesia.com/elektro/khu36.html 

Recent Comments