Selamat datang di Rusli Blog

Senang belajar dan berbagi mengenai ilmu komputer, teknik SEO, dan dunia komputer.

Jaringan Komputer

Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya.

Linux

Sistem Operasi yang powerfull, open scource, cantik dan dengan keamanan yang sangat baik.

Search Engine Optimization

SEO adalah suatu teknik agar website yang kita buat mudah ditemukan melalui search engine seperti Google.

Bahasa Pemrograman

Bahasa penghubung antara Manusia dengan Komputer.

Sabtu, 05 Juni 2010

Manusia dan kegelisahan

Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggabarkan seseoranga tidak tentram hatinya maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku itu umumnya lain dari biasanya, misalkan berjalan mondar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukkan kepalanya, memandang jauh kedepan sambil mengepalkan tangannya, duduk sambil termenung sambl memegangkepalanya, duduk dengna wajah murung, malas bicara, dan lain sebagainya.
Kegelisahan meerupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisidapat disebutkan bahwa seseorang frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.
Sigmund Freud, seorang ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (objektif), kecemasan neorotil dan kecemasan moril.
A. Kecemasan objektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman persaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam sunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya.
B. Kecemasan neoritis (syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasaan ini dibagi tiga macam, yakni : kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau takut akan id-nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai oeg. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.
C. Kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain, iri, dendam, benci, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Rasa itu merupakan sebagian dari kenyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Oleh karena itu sering alasan untuk iri, benci, dengki itu kurang dapat dipahami orang lain.

SEBAB-SEBAB ORANG GELISAH
Sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakikatnya orang takut kehilangan yang ia miliki. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam. Contoh : Bila ada suatu tanda bahaya(bahaya banjir, gunung meletus, atau perampokan) orang tentu akan gelisah. Hal itu disebabkan karena bahaya itu mengancam akan hilangkan beberapa hak orang sekaligus, misalkan hak hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan, hak kemerdekaan hidup, dan mungkin hak nama baik.

Usaha-usaha mengatasi kegelisahan.
Megatasi kegelisahan ini pertama-tama harus memulai dari diri kita sendiri, yakni kita harus bersikap tenang. Dengan sika tenag kita dapat berfikir positif, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.

Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisahkan dari yang lain.
Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup manusia. Sebentar atau lama orang pernah mengalami hidup dala keterasingan, sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain.
Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu karena perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangna yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.

Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.

Sebab-sebab terjadinya kesepian
Bermacam-macam penyebab terjadinya kesepian, frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Dalam hal seperti itu, orang tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan sebagainya. Bila kita perhatikan sepintas keterasingan dan kesepian itu serupa tidak sama, namun ada hubungannya. Beda antara keduanya hanya terletak pada sebab akibat.
Jika kesepian itu akibat dari keterasingan. Maka keterasingan akibat sikap sombong, angkug, kaku, keras kepala, sehingga dijauhi teman-teman sepergaulan. Karena teman-teman menjauhi, maka orang yang bersikap sombong itu hidup terasing, terpencil dair keramaian hidup sehingga kesepian. Orang yang frustasi itu bersikap rendah diri, sengaja menjauhi pergaulan ramai, kebalikan dengan orang yang bersikap somnong.oarng yang bersikap rendah diri, pemalu, minder, merasa dirinya kurang berharga dibanding orang lain, maka oarng itu lebih suka menyendiri. Karena menyendiri itu akibat kesepian.

Ketidakpastian
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti, artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidak pastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan,tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidak konsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.

Sebab-sebab tejadinya ketidak pastian
Orang yang pikirannya terganggu tidak dapat lagi berfikir secara teratur, apalagi mengambil kesimpulan. Dalam berfikir manusia selalu menerima rangsangan-rangsangan lain, sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh rangsangan-rangsangan baru. Jika ia dapat berpikir akan memakan waktu yang cukup lama dan sukar.
Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti :
1. Obsesi
2. Phobia
3. Kompulasi
4. Histeria
5. Delusi
6. Halusinasi
7. Keadaan emosi

Usaha-usaha menyembuhkan ketidak pastian :
Orang yang tidak dapat berfikir dengan baik, atau kacau pikirannya ada bermacam-macam penyebabnya. Untuk dapat menyembuhkannya itu bergantung kepada mentak si penderita. Jika penyebab sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog.
Bila penyebabnya itu jelas, misalkan rindu, obatnya mudah yaitu dipertemukan dengan orang yang diridukannya. Phobia atau jenis ketakutan bisa dilatih sedikit demi sedikit, sehingga tidak takut lagi.
Orang yang bersikap sombong atau angkuh bila mengalami musibah, baru berkurang kesombongannya, tetapi mungkin tidak. Andaikata mereka sadar, kesembuhan itu adalah karena pengalaman. Jadi yang menyembuhkan masyarakat sekitarnya dan dirinya sendiri.

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

Pengertian Pandangan HIdup
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup, pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karean itu ia menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup dapat diartikan sebagai pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, pertunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah tibul seketin atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataan. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar ini manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetepi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdapat dari 3 macam :
a. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
b. Pandangan hidup yang berupa ideology yang di sesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada Negara tersebut.
c. Pandangan hidup hasil renugan yitu pandangan hidup yang relative kebenarannya.

Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung sesuatu organisasi, maka pandangan hidup itu disebut ideology. Jika organisasi itu organisasi politik, ideologynya disebut ideology politik. Jika organisasi itu Negara, ideologinya disebut ideology Negara.

Cita – cita
Menurut kamus umum bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan dating. Pada umumnya cita-cita merupakan semacan garis linear yang makin lama makin tinggi, dengan perkataan lain : cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya.
Antara masa sekarang yang meerupakan realita dengan masa yang akan dating sebagai idea tau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai apa yang dicita-citakan, hal itu bergantung dari tiga factor. Pertama, manusianya yaitu yang memiliki cita-cita, kedua, kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan, dan ketiga, seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.
Factor manusia yang mau mencaai cita-cita ditentukan o;eh kualitas manusianya. Ada orang yang tidak berkermauan, sehingga apa yang dicita-citakan hanya merupakan khayalan saja. Hal demikian banyak menimpa anak-anak muda yang memang senang berkhayal, tetapi sulit mencapai apa yang dicita-citakan karena kurang mengukur dengan kemampuannya sendiri.
Factor kondisi yang mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada umumnya dapat disebut yang menguntungkan dan yang menghambat. Factor yang menguntungkan merupakan kondisi yang memperlancar tercapainya suatu cita-cita, sedangkan factor yang menghambat merupakan kondisi yang merintang tercapainya suatu cita-cita.
Factor tingginya cita-cita yang merupakan factor ketiga dalam memcapai cita-cita.memang ada anjuran agar seseorang menguntungkan cita-citanya setinggi bintang di langit. Tetapi bagaimana factor manusianya, mampukah yang bersangkutan mencapainya, demikian juga factor kondisinya memungkinkan hal itu. Apakah dapat merupakan pendorongan atau penghalang cita-cita. Sementara itu ada lagi anjuran, agar seseorang menempatkan cita-citanya yang sepadan atau sesuai dengan kemampuannya. Pepatah mengatajan “banyak-banyak setinggi badan”, artinya mencapai cita-cita sesuai dengan kemampuan dirinya. Anjuran yang terakhir ini menyebabkan seseorang secara bertahap mencapai apa yang diidam-idamkan.

Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakikatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yagn sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, makhluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Kedua unsure itu terpisah bila manusia meninggal. Karena merupakan pribadi, manusia memnpunyai pendapat sendiri, ia mencintai diri sendiri, perasaan sendiri, cita-cita sendiri dan sebagainya. Oleh karena itu, karena itu, karena mementingkan diri sendiri, seringkali manusia tidak mengenal kebajikan.

Usaha/Perjuangan
Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha.perjuangan. perjuangan untuk hidup, dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan, manusia tidak dapat hidup sempurna. Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, maka ia harus kerja keras. Apabila seseorang bercita-cita menjadi ilmuwan. Ia harus rajin belajar dan tekun serta memenuhi semua ketentuan akademik.
Kerjakeras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun dengan tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya. Para ilmuwan lebih banyak bekerja keras dengan otak/ilmunya dari pada dengan jasmaninya. Sebaliknya para buruh, petani lebih banyak menggunakan jasmani dari pada otaknya. Para tukang dan para ahli lebih banyak menggunakan kedua-duanya otak dan jasmani dari pada salah satunya. Para politisi lebih banyak kerja otak dari pada jasmani, sebaliknua para prajurit lebih banyak kerja jasmani dari pada otak.
Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sebaliknya pemalas membuat manusia itu miskin, melarat, dan berarti menjatuhkan harkat dan martabatnua sendiri. Karena itu tidak boleh bermalas-malas, bersantai-santai dalam hidup ini. Santai dan istirahat ada waktunya dan manusia mengatur waktunya sendiri.

Manusia dan Penderitaan

Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta yang artinya menahan atau menaggung. Derita artinya menaggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “resiko” hidup. Allah memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dari-Nya. Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang diberikan-Nya?

Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan diwa atau rohani. Aibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak dibacadi berbagai media massa. Bahkan kadang-kadang ditulis dihalaman pertama dengan judul huruf besar, dan kadang-kadang disertai gambar si korban. Berita mengenai siksaan kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah harian ibu kota halaman pertama isinya sebagian besar adalah mengenai siksaan, pembunuhan, pemerkosaan, pencurian, perampokan, dan sebagainya.
Dengan demikian, jelaslah di satu pihak kasus siksaan, perkosaan, perampokan, pembunuhan, dan lain-lain merupakan sumber keuntungan. Karena dengan meng-ekspose berita-berita itu, koran cukup laku, dan mempunyai oplaag yang tinggi.

Siksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian, dan ketakutan.
Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Bila orang yang berpikiran lemah, masalah kebimbangan akan lama dialaminya, sehingga siksaan itu berkepanjangan. Tetapi, bagi orang yang kuat berfikir ia akan cepat mengambil suatu keputusan, sehingga kebimbangan akan cepat dapat diatasi.
Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan yang ramai. Kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yagn dialami oleh petapa atau biarawan yang tinggalnya ditampat yang sepi. Tempat mereka memang sepi, tetapi hati mereka tidak sepi. Kesepian juga salah satu wujud dari siksaan yang dapat dialami oleh seseorang.
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang memiliki satu atau lebih phobia ringan, seerti takut pada tikus, ular, serangga, dan sebagainya. Tetapi pada sementara orang ketakutan itu sedemikian hebatnya sehingga sangat mengganggu, seperti pada kesepian, ketakutan dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai. Sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis.

Kekalutan Mental
Gejala – gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
a. Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
b. Nampak pada kejiwaannya dengna rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.

Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
a. Gangguan kejiwaan Nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya.
b. Usaha mempertahankan diri dengan cara negative, yaitu mundur atau lari, sehingga cara bertahan dirinya salah. Pada orang yang tidak menderita gangguan kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi buka melarikan diri dari persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
c. Kekalutan merupakan titik patah (mentah breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.

Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :
a. Kepribadian yang lemah
b. Terjadinya konflik social budaya
c. Cara pematangan batin

Proses-proses kekalutan mental yang dialamu oleh seseorang mendorongnya kearah.
a. Positif : trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara baik sebagi usaha agar tetap survive dalam hidup, misalnya melakukan shalat tahajut.
b. Negatif : trauma yang dialami diperlarutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk frustasi antara lain :
1. Agresi
2. Regresi
3. Fiksasi
4. Proyeksi
5. Identifikasi
6. Narsisme
7. autisme

Manusia dan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain. Dalam uraian ini kuta akan mencoba membahas tentang pengertian-pengertian dasar tentang manusia dan kebudayaan. Uraian ini dimaksudkan untuk memberikan dasar yang lebih kuat untuk pembahasan tentang materi IBD.

A. Manusia
Manusia di alam ini memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari banyak segi. Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan system yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari energy (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan makhluk yang ingin memperoleh makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.

Dalam diri manusia ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan unsure-unsur yang membangun manusia, yaitu :

1) Manusia itu terdiri dari empat unsure yang salaing terkait, yaitu
a. Jasad adalah badan kasar manusia yang Nampak pada luarnya, dapat diraba dan difoto, serta menempati ruang dan waktu.
b. Hayat adalah mengandung unsure hidup ,yang ditandai dengan gerak.
c. Ruh adalah bimbingan dan pimpinan Allah, daya yang bekerja sacara spiritual dan memahami kebenaran suatau kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan
d. Nafs adalah pengertian diri atau keakuan, maksudnya kesadaran diri tentang diri sendiri.
2) Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsure, yaitu :
a. Id merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan peling tidak tampak. Id merupakan libido murni, atau energy psikis yang mebunjukkan cirri alami yang irrasional dan terkait dengan sex., yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconscious). Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri, tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengna dunia luar.
b. Ego merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, sering kali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energy Id ke dalam saluran social yang dapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan oego terjadi antara usia satu dan dua tahun, pada saat anak secara nyata berhubungandengan lingkungannya.
c. Superego merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembanga secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi, superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang menpunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.

Dari uaraian di atas dapa t mengkaji aspek tindakan manusia dengan analisa hubungan anatara tindakan dan unsure-unsur manusia. Seringkali, misalnya orang yang senang terhadap penyimpangan terhadap nilai-nilai masyarakat dapat diidentifikasi bahwa orang tersebut lebih dikendalikan oleh Id dibandingkan super-egonya, atau seringkali adal kelainan yang terjadi pada manusia, misalkan orang yang berparas buruk dan bertubuh pendek berani tampil kemuka umum, dan dapat diterangkan dengan mengacu pada unsure nafs yang dimiliki oleh manusia. Kesemua unsure tersebut dapat digunakan sebagai alat analisa bagi tingkah laku manusia.

B. Hakikat Manusia
a. Makhluk ciptaan Allah yang terdiri dari tibuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasakan, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jika terdapat didalam tubuh tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi. Jika mausia meninggal, jiwa lepas dari tubuh dan kembali keasalnya yaitu Allah, dan jiwa tidak mengalami kehancuran.
b. Makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Kesempurnaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia. Dengan akal manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selanjutnya dengan adanya perasaan, manusia mampu menciptakan kesenian. Daya rasa dalam diri manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani.

Peraan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindra, tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia atau binatang. Sedangkan perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia, misalnya :
1. Perasaan intelektual
2. Perasaan esteetis
3. Perasaan etis
4. Perasaan diri
5. Perasaan sosial
6. Perasaan religious

C. Kebudayaan

Menurut seorang antropolog yaitu E.B.Tylor (1871) mendefinisikan kebuyaan sebagai berikut : Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hokum, adat istiadat dan kemampuan kemampuan lain serta kebiasaan-kebisaaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan perkataan lain kebudayaan mencakup kesemuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Sultan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara berfikir, hal ini amat luas apa yang disebut kebuyaan, sebab semua lakudan perbuatan tercakup di dalamnya, dan dapat diungkapkan pada baris dan cara berfikir, perasaan juga maksud pikiran.
Koentjaraningrat mengatakan, bahwa kebudayaan antara lain berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya. Dan masih banyak lagi pendapat tentang kebudayaan dari para ahli.
D. Unsur – Unsur Kebudayaan

Untuk lebih mendalami kebudayaan, perlu dikenalkan beberapa masalah lain yang menyangkut kebudayaan. Misalnya apa yang disebut dengan unsure. Yang dimaksud dengna unsure disini adalah apa saja sesungguhnya kebudayaan itu, sehingga kebudayaan disini lebih mengandung makna totalis dari pada sekedar penjumlahan unsure-unsur yang terdapat di dalamnya.
Seorang ilmuwan bernama C.Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan, bahwa ada tujuh unsure kebudayaan universal, yaitu :
1 . Sistem Religi (system kepercayaan)
2. Sistem Organisasi masyarakat
3. Sistem Pengetahuan
4. Sistem Mata Pencaharian hidup dan Sistem-sistem Ekonomi
5. Sistem Teknologi dan Peralatan
6. Bahasa
7. Kesenian

Masalah lain yang juga penting tentang kebudayaan adalah wujudnya. Pendapat umum mengatakan bahwa kebudayaan dapat dibedakan dua bentuk wujudnya. Pertama, kebudayaan bendaniah (material) dengan cirri dapat dirasakan saja. Kedua, kebudayaan rohaniah (spiritual) dengan cirri dapat dirasa saja.

Manusia dan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain. dalam uraian ini kuta akan mencoba membahas tentang pengertian-pengertian dasar tentang manusia dan kebudayaan. Uraian ini dimaksudkan untuk memberikan dasar yang lebih kuat untuk pembahasan tentang materi IBD.

A. Manusia

Manusia di alam ini memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari banyak segi. Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan system yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari energy (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan makhluk yang ingin memperoleh makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.

Dalam diri manusia ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan unsure-unsur yang membangun manusia, yaitu :

1) Manusia itu terdiri dari empat unsure yang salaing terkait, yaitu

a. Jasad adalah badan kasar manusia yang Nampak pada luarnya, dapat diraba dan difoto, serta menempati ruang dan waktu.

b. Hayat adalah mengandung unsure hidup ,yang ditandai dengan gerak.

c. Ruh adalah bimbingan dan pimpinan Allah, daya yang bekerja sacara spiritual dan memahami kebenaran suatau kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan

d. Nafs adalah pengertian diri atau keakuan, maksudnya kesadaran diri tentang diri sendiri.

2) Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsure, yaitu :

a. Id merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan peling tidak tampak. Id merupakan libido murni, atau energy psikis yang mebunjukkan cirri alami yang irrasional dan terkait dengan sex., yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconscious). Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri, tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengna dunia luar.

b. Ego merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, sering kali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energy Id ke dalam saluran social yang dapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan oego terjadi antara usia satu dan dua tahun, pada saat anak secara nyata berhubungandengan lingkungannya.

c. Superego merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembanga secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi, superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang menpunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.

Dari uaraian di atas dapa t mengkaji aspek tindakan manusia dengan analisa hubungan anatara tindakan dan unsure-unsur manusia. Seringkali, misalnya orang yang senang terhadap penyimpangan terhadap nilai-nilai masyarakat dapat diidentifikasi bahwa orang tersebut lebih dikendalikan oleh Id dibandingkan super-egonya, atau seringkali adal kelainan yang terjadi pada manusia, misalkan orang yang berparas buruk dan bertubuh pendek berani tampil kemuka umum, dan dapat diterangkan dengan mengacu pada unsure nafs yang dimiliki oleh manusia. Kesemua unsure tersebut dapat digunakan sebagai alat analisa bagi tingkah laku manusia.

B. Hakikat Manusia

a. Makhluk ciptaan Allah yang terdiri dari tibuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.

Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasakan, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jika terdapat didalam tubuh tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi. Jika mausia meninggal, jiwa lepas dari tubuh dan kembali keasalnya yaitu Allah, dan jiwa tidak mengalami kehancuran.

b. Makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.

Kesempurnaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia. Dengan akal manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selanjutnya dengan adanya perasaan, manusia mampu menciptakan kesenian. Daya rasa dalam diri manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani.

Peraan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindra, tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia atau binatang. Sedangkan perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia, misalnya :

1. Perasaan intelektual

2. Perasaan esteetis

3. Perasaan etis

4. Perasaan diri

5. Perasaan sosial

6. Perasaan religious

C. Kebudayaan

Menurut seorang antropolog yaitu E.B.Tylor (1871) mendefinisikan kebuyaan sebagai berikut : Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hokum, adat istiadat dan kemampuan kemampuan lain serta kebiasaan-kebisaaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan perkataan lain kebudayaan mencakup kesemuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Sultan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara berfikir, hal ini amat luas apa yang disebut kebuyaan, sebab semua lakudan perbuatan tercakup di dalamnya, dan dapat diungkapkan pada baris dan cara berfikir, perasaan juga maksud pikiran.

Koentjaraningrat mengatakan, bahwa kebudayaan antara lain berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya. Dan masih banyak lagi pendapat tentang kebudayaan dari para ahli.

D. Unsur – unsur kebudayaan

untuk lebih mendalami kebudayaan, perlu dikenalkan beberapa masalah lain yang menyangkut kebudayaan. Misalnya apa yang disebut dengan unsure. Yang dimaksud dengna unsure disini adalah apa saja sesungguhnya kebudayaan itu, sehingga kebudayaan disini lebih mengandung makna totalis dari pada sekedar penjumlahan unsure-unsur yang terdapat di dalamnya.

Seorang ilmuwan bernama C.Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan, bahwa ada tujuh unsure kebudayaan universal, yaitu :

1 . Sistem Religi (system kepercayaan)

2. Sistem Organisasi masyarakat

3. Sistem Pengetahuan

4. Sistem Mata Pencaharian hidup dan sistem-sistem Ekonomi

5. Sistem Teknologi dan Peralatan

6. Bahasa

7. Kesenian

Masalah lain yang juga penting tentang kebudayaan adalah wujudnya. Pendapat umum mengatakan bahwa kebudayaan dapat dibedakan dua bentuk wujudnya. Pertama, kebudayaan bendaniah (material) dengan cirri dapat dirasakan saja. Kedua, kebudayaan rohaniah (spiritual) dengan cirri dapat dirasa saja.

Recent Comments